Wednesday, October 24, 2012

Kepengurusan di Pemuda


Sebulan yang lalu, tepatnya Sep 28, 2012, saya ditanyai oleh pembina gereja saya apakah saya bersedia  dicalonkan menjadi pengurus pemuda untuk periode 2013-2014. Saya ingin langsung menjawab saya bersedia, tetapi begitu banyak pertanyaan yang muncul begitu pertanyaan itu ditanyakan: apakah saya mempunyai cukup waktu untuk melayani, apakah pelayanan yang saya ambil tidak terlalu banyak, apakah saya betul-betul dipanggil Tuhan untuk tugas ini, apakah saya mampu menangani tugas ini dengan baik jika saya menerimanya, apakah saya bisa mengerjakan tugas saya sepenuh hati saya tanpa ada perasaan bahwa ini adalah hal yang wajar saya terpilih jadi pengurus pemuda, dsb.
Begitu banyak pertanyaan yang muncul yang saya tidak yakin saya bisa menjawabnya. Menjawab iya adalah suatu hal yang mudah, tetapi melakukannya adalah hal yang sulit. Saya tidak yakin saya ingin menerimanya, tapi saya juga tidak yakin saya ingin menolaknya, karena jika ini adalah satu-satunya kesempatan untuk saya, sebaiknya saya memegangnya sebelum kesempatan ini terbang pergi menjauh.
Pada malam harinya, saya bertemu dengan pembina saya dan saya meminta waktu 2 hari untuk berpikir.

Pada hari Sabtu, Sep 29, 2012, sepupu saya bertunangan. Mama saya dan saya pergi ke salon untuk berdandan, di sana hairdresser-nya (yang merupakan teman mama saya) berkata bahwa mama saya ini hebat, karena dia sudah begitu sibuk, tetapi masih menyempatkan diri untuk mengajar bahasa Mandarin, dan juga pelayanan penterjemah di gereja. Mama saya kemudian berkata begini: Jikalau Tuhan masih mau memakai kita, dan jikalau kita masih ada kesempatan untuk melayani, kita harus memakainya. Kapan lagi kita bisa melayani Tuhan kalau bukan sekarang? Kita masih belum tahu ke depannya bakal dipanggil Tuhan atau tidak, tetapi kalau sekarang bisa, kenapa tidak sekarang? Kenapa harus menunggu lain kali untuk melayani? Kalau masih ada waktu, sebaiknya dipakai untuk melayani Tuhan.
Kata-kata inilah yang membuat saya yakin kalau saya harus menerima pelayanan kepengurusan pemuda. Begitu banyak pelayanan yang saya mau ikut terlibat, tetapi kesempatan belum datang juga. Tetapi waktu ditawari kepengurusan pemuda, jawaban itu langsung muncul di depan saya. Saya bersyukur mempunyai orang tua seperti mama saya dan saya bersyukur Tuhan memakai mama saya untuk menjawab pertanyaan yang saya gumulkan pada saat itu.

Sebulan telah lewat, dan saya pun terpilih jadi salah satu anggota pengurus pemuda 2013-2014. Saya bersyukur bisa mendapat kesempatan ini, dan saya berdoa semoga segala sesuatu yang saya lakukan di kemudian hari bisa menjadi berkat untuk orang lain.